Masyarakat mengenal batik sebagai kain yang bergambar atau
bercorak unik untuk kemudian dijadikan pakaian. Lebih dari itu, batik
merupakan kreasi seni kuno yang bernilai tinggi, yang mana teknik mebuat
batik telah ditemukan di Mesir pada abad ke-4 SM sebagai kain
pembungkus mumi yang dilapisi malam (lilin cair) yang membentuk pola.
Di Indonesia, batik telah diperkenalkan pada jaman kerajaan Majapahit
di awal abad 19 di tanah Jawa. Oleh sebab itu batik Jawa lebih dikenal
oleh masyarakat Indonesia karena keahlian membatik dikuasai oleh
penduduk Jawa secara turun-temurun. Batik Jawa banyak berkembang di
daerah Solo yang kemudian diikuti di beberapa dariah lain di Jawa
seperti Yogyakarta, Semarang, Pekalongan, Madura hingga luar pulau Jawa.
Sedari awal, motif-motif batik selalu berbeda-beda, hal tersebut
diilhami oleh para leluhur yang menganut agama animism, dinamisme, hindu
dan budha yang diyakini memiliki makna tersendiri. Cara
pembuatannyapun menggunakan tangan dengan bantuan alat bernama canting,
batik ini yang disebut dengan batik tulis.
Sekarang batik telah berkembang, proses pembuatannyapun berbeda-beda
yang menjadi dasar jenis batik. Batik cap merupakan kain yang digambar
dangan motif dan corak batik yang menggunakan cap atau stempel yang
terbuat dari tembaga. Proses pembuatan batik cap sangat cepat hanya
memerlukan waktu 2 hingga 3 hari, jauh lebih cepat dibandingkan dengan
batik tulis yang memerlukan waktu 2 hingga 3 bulan.
Ada lagi jenis batik berdasarkan cara pembuatannya yaitu batik
printing. Ini adalah teknik pembuatan batik yang terbaru. Namun menurut
saya batik printing bukan batik yang sebenarnya, melainkan hanya
tekstil yang bermotif batik. Pembuatan batik printing dengan cara
mencetak motif batik diatas kain yang kemudian dilanjukan dengan
pewarnaan seperti proses sablon. Karena demikian, batik printing juga
disebut batik sablon.
Ada hal penting yang membedakan antara batik tulis, batik cap dan
batik printing. Batik tulis dapat dipastikan tidak ada perulangan bentuk
dan ukuran motif yang sama persis karena pengerjaan menggambar memakai
tangan, warna yang dihasilkan tembus di sisi lainnya hingga jika
dibolak-balik warnanya tetap sama. Batik tulis juga memliki aroma yang
khas, sulit untuk mengungkapkannya.
Batik cap memiliki motif yang simetris dan teratur, warna yang
dihasilkan juga tembus namun sedikit buram. Sedangkan batik printing
motifnya lebih rapi dan tidak tembus karena proses pewarnaanya hanya
sekali di satu sisi kain. Bagi orang awam hal tersebut adalah cara
identifikasi awal termudah yang dapat dilakukan untuk membedakannya.
Batik tulis diproduksi sangat terbatas, dikerjakan pada selembar kain
dengan ukuran ± 1,2 meter X 2 meter saja, orang-orang mengenalnya
dengan sebutan “jarik”. Batik printing diproduksi dengan jumlah banyak
karena menggunakan mesin modern, sehingga lebih mirip produksi tekstil.
Sedangkan batik cap juga dapat diproduksi dengan jumlah banyak, namun
tidak sebanyak batik printing. Pengerjaannya pada kain dengan ukuran
yang sama dengan batik tulis.
Pada tanggal 2 Oktober 2009, batik Indonesia sudah diresmikan oleh
UNESCO sebagai warisan seni dan budaya asli Indonesia. Nah, untuk
menghormati budaya warisan para leluhur ini, yuk sama-sama pakai baju batik kemanapun kita pergi. Setuju ?
Sources : artikeloke
batik indonesia emang tiada duanya... (o)
BalasHapus